Kamis, 17 Maret 2016


Bagi muslim yang diterima puasanya karena mampu menundukan hawa nafsu duniawi selama bulan Ramadhan dan mengoptimalkan ibadah dengan penuh keikhlasan, maka Idul Fitri adalah hari kemenangan sejati, dimana hari ini Allah Swt akan memberikan penghargaan teramat istimewa yang selalu dinanti-nanti oleh siapapun, termasuk para nabi dan orang-orang shaleh, yaitu ridha dan magfirahNya, sebagai ganjaran atas amal baik yang telah dilakukannya. Allah Swt juga pernah berjanji, tak satupun kaum muslimin yang berdoa pada hari raya Idul Fitri, kecuali akan dikabulkan.

Idul fitri adalah salah satu hari raya dari 2 hari raya umat islam ya’ni idul fitri & idul adha. Dilihat dari segi lafadz, Idul fitri terbagi kepada 2 kata yang pertama I’du dan yang kedua fitri. I’du artinya kembali dan fitri artinya suci, maka bisa disimpulkan bahwa hari raya idul fitri ini adalah hari yang dimana semua umat islam kembali seperti dahulu ketika mereka masih bayi, suci dan bersih tak memiliki dosa apapun.Di dalam shahih bukhari yakni kitab tajridu sharih disana tertera bahwa orang-orang yahudi dan nashrani memiliki 2 hari raya yang mereka buat sendiri yaitu hari nairuz dan manruj. Namun rasulullah memberi nasihat untuk meninggalkan hal tersebut agar mereka tidak terjerumus kedalam kesesatan yang mereka ciptakan sendiri dan rasulullah pun mengganti kedua hari raya tersebut dengan 2 hari raya lagi yaitu idul fitri dan idul adha.
Idul fitri dirayakan ketika seluruh umat islam melaksanakan shaum yang hukumnya wajib, 30 hari pada bulan ramadhan yakni shaum ramadhan. Konsekuensi apabila ingin merayakan hari raya idul fitri maka wajib shaum ramadhan. Di dalam al-qu’ran surat albaqarah ayat 183 : “Telah di wajibkan atas kamu shaum sebagimana telah aku wajibkan kepada orang-orang yang sebelum kamu, agar kalian bertaqwa” 

Pertanyaannya, kira-kira puasa kita diterima apa tidak? Atau yang kita lakukan ini hanya ritual-simbolik, sebatas menahan lapar dan haus, seperti yang pernah disinyalir Nabi Muhamad Saw? Jawabnya, Allahu ‘alam, kita tak tahu sejatinya. Tapi menurut para ulama, ada beberapa indikasi, seseorang dianggap berhasil dalam menjalankan ibadah puasa: ketika kualitas kesalehan individu dan sosialnya meningkat. Ketika jiwanya makin dipenuhi hawa keimanan. Ketika hatinya sanggup berempati dan peka atas penderitaan dan musibah saudaranya di ujung sana. Artinya penghayatan mendalam atas Ramadhan akan membawa efek fantastik, individu, maupun sosial.Penghayatan dan pengamalan yang baik terhadap bulan ini akan mendorong kita untuk kembali kepada fitrah sejati sebagai makhluk sosial, yang selain punya hak, juga punya kewajiban, individu dan sosial. Sudahkan kita merasakannya? Itulah rahasia kenapa selamat hari raya Idul Fitri seringkali diakhiri dengan ucapan Minal ‘Âidîn wal Faizîn (Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali pada fitrah sejati manusia dan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat). Selain sebagai doa dan harapan, ucapan ini juga bak pengingat, bahwa puncak prestasi tertinggi bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa paripurna, lahir dan bathin, adalah kembali kepada fitrahnya (suci tanpa dosa).Makna Idul FitriSejak Idul Fitri resmi jadi hari raya nasional umat Islam, tepatnya pada tahun II H. kita disunahkan untuk merayakannya sebagai ungkapan syukur atas kemenangan jihad akbar melawan nafsu duniawi selama Ramadhan. Tapi Islam tak menghendaki perayaan simbolik, bermewah-mewah. Apalagi sambil memaksakan diri. Islam menganjurkan perayaan ini dengan kontemplasi dan tafakur tentang perbuatan kita selama ini.Syeikh Abdul Qadir al-Jailany dalam al-Gunyah-nya berpendapat, merayakan Idul Fitri tidak harus dengan baju baru, tapi jadikanlah Idul fitri ajang tasyakur, refleksi diri untuk kembali mendekatkan diri pada Alah Swt. Momen mengasah kepekaan sosial kita. Ada pemandangan paradoks, betapa disaat kita berbahagia ini, saudara-saudara kita di tempat-tempat lain masih banyak menangis menahan lapar. Bersyukurlah kita! Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1428 H. Mohon maaf lahir dan bathin.

ditulis oleh felix arazi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar